Banda Aceh — Setelah turun langsung mendampingi warga di lokasi terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, M. Husni, kini memperjuangkan agar bantuan pendidikan diprioritaskan bagi pelajar dan mahasiswa korban bencana di Aceh.
Legislator
Gerindra ini usai melkukan kunjungan di Aceh Beberapa waktu lalu dia
terus mendorong percepatan dan perluasan penyaluran Kartu Indonesia Pintar – Program Indonesia Pintar (KIP-PIP).
Legislator
Gerindra dari Sumut ini menilai, dampak bencana tidak hanya merusak
rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghantam kondisi ekonomi
keluarga, termasuk keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka.
Anak
buah Prabowo ini menyoroti kondisi banyak siswa dan mahasiswa yang kini
berada dalam tekanan ekonomi berat pascabencana. Tidak sedikit dari
mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah, namun kesulitan
membiayai pendidikan karena orang tua dan keluarga ikut terdampak.
“Kita ketahui ya, Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama ada yang namanya KIP-PIP yang tujuannya adalah memberikan beasiswa untuk anak-anak miskin,” ujar Husni.
Ia
mendorong agar pelajar dan mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai
penerima KIP-PIP benar-benar dapat memanfaatkan program tersebut sebagai
penopang utama pembiayaan pendidikan di tengah situasi darurat.
Menurutnya, pemerintah perlu memberi kemudahan akses dan prioritas
khusus bagi daerah yang tertimpa bencana.
Husni juga menegaskan
pentingnya keberpihakan negara agar bencana tidak berujung pada
meningkatnya angka putus sekolah. Ia meminta seluruh kementerian terkait
membuka ruang seluas-luasnya untuk bantuan pendidikan, termasuk
beasiswa bagi keluarga kurang mampu di wilayah terdampak.
“Jadi saya akan izin Bapak Menteri Agama, izin Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Kemendikbud
dan lain sebagainya. Ayo mari kita bantu anak-anak kita jangan sampai
putus sekolah. Berikan semua. KIP-PIP, beasiswa pendidikan kepada mereka
semua,” tegasnya.
Selain bantuan langsung kepada peserta didik,
Husni juga menaruh perhatian serius pada kondisi fasilitas pendidikan
dan keagamaan yang rusak akibat bencana. Ia menyebutkan, banyak sekolah,
madrasah, hingga rumah ibadah yang mengalami kerusakan dan membutuhkan penanganan segera.
“Masuk
bangunan-bangunannya dulu. Tentunya, pasti ya, pasca bencana ini banyak
sekolah yang rusak, banyak madrasah yang rusak, banyak juga rumah-rumah
ibadah yang rusak,” ujarnya.
Menurut Husni, perbaikan
infrastruktur harus dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari
bangunan yang rusak berat hingga yang mengalami kerusakan ringan.
“Ya,
tentunya itu kembali harus dimaksimalkan. Yang sudah rusak, yang sudah
hancur dibangun kembali. Yang mungkin rusaknya setengah parah mungkin
akan diperbaiki,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa pemulihan sarana
pendidikan menjadi kunci agar proses belajar mengajar bisa segera
berjalan normal. Dengan demikian, anak-anak di daerah terdampak tidak
semakin tertinggal akibat musibah yang menimpa wilayah mereka.
“Karena
ini semua kita tujukan, kita utamakan khusus untuk daerah-daerah
bencana. Karena mereka juga tidak ingin daerahnya tertimpa dari musibah
ini,” pungkas Husni. Rill/Red
Usai Bersama di Lokasi Bencana, Legislator Gerindra Perjuangkan PIP Prioritas untuk Korban
Lk
Font size:
12px
Baca juga:

0Komentar