Aceh Timur, inewsindonesiaa.comMenolak bungkam di tengah duka bencana, ratusan jurnalis yang bernaung di puluhan organisasi pers lokal maupun nasional resmi mendeklarasikan Aliansi Pers Kawal Rehab-Rekon.

Langkah besar ini diambil untuk memasang "mata dan telinga" di setiap sudut proyek pemulihan pascabencana banjir yang menerjang Aceh Timur.

Pembentukan aliansi lintas organisasi ini merupakan respons tegas terhadap kekhawatiran publik akan potensi penyelewengan dana pemulihan dan buruknya kualitas infrastruktur pascabencana.

Masri, yang ditunjuk sebagai Ketua Aliansi, menegaskan bahwa jurnalis tidak boleh hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan kembali daerahnya. Ia menjanjikan pengawasan ketat terhadap setiap rupiah yang dialokasikan negara.

"Kami tidak ingin bantuan untuk rakyat menjadi bancakan oknum. Aliansi ini dibentuk untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan spesifikasi pembangunan infrastruktur benar-benar sesuai aturan. Rakyat sudah menderita karena banjir, jangan lagi menderita karena pembangunan yang asal-asalan," tegas Masri dalam pidato deklarasinya, Selasa (30/12).

Misi Utama: Transparansi Tanpa Kompromi

Aliansi Pers Kawal Rehab-Rekon akan mengerahkan ratusan jurnalis untuk melakukan investigasi lapangan dan pelaporan rutin mengenai progres pemulihan daerah terdampak. Misi utamanya adalah memastikan akuntabilitas penuh dari pihak pelaksana proyek maupun pemerintah daerah.

"Kami akan melaporkan setiap perkembangan—baik itu keberhasilan maupun kejanggalan di lapangan. Transparansi bukan sekadar jargon, tapi harga mati bagi pemulihan Aceh Timur," tambah Masri.

Seruan Kolaborasi

Di akhir deklarasi, Masri mengajak seluruh elemen masyarakat dan aktivis untuk tidak segan memberikan informasi kepada Aliansi jika menemukan indikasi kecurangan.

"Mari kita jaga tanah kita. Mari kita kawal proses rehab-rekon ini demi masa depan daerah terdampak yang lebih baik dan bermartabat. Pengawasan kolektif adalah benteng terakhir melawan praktik korupsi di tengah bencana," pungkasnya. Rill/Red

Reporter: Malahayati