Aceh
Tamiang — Bagi personel TNI Sersan Satu (Sertu) Giman Saputra,
keselamatan warga adalah yang paling penting. Saat banjir bandang
melanda Kecamatan Karangbaru,
Kabupaten Aceh Tamiang, ia memilih berenang seorang diri bolak-balik di
tengah arus deras demi mengevakuasi tetangga-tetangganya yang terjebak.
Anggota Koramil 02 Karangbaru, Kodim 0117/Aceh Tamiang
itu tak menunggu bantuan datang. Begitu mendengar teriakan minta tolong
dari warga, Giman langsung bergerak. Dengan alat seadanya, ia menjebol
dinding rumah menggunakan balok kayu untuk membuka jalur evakuasi, lalu
menolong warga satu per satu saat air terus meninggi.
Peristiwa
itu terjadi pada pagi hari, 26 November 2025. Saat itu, ketinggian air
semakin bertambah. Giman lebih dulu memastikan keluarganya berada di
tempat yang lebih aman, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang di
rumahnya sendiri.
“Saya pikir keluarga saya sudah di tempat yang
aman. Setelah itu saya lihat kondisi sekitar. Saya memang tidak tega
waktu itu,” ujarnya.
Naluri kemanusiaan membuat Giman kembali
turun ke arus banjir. Berbekal ban bekas dan pelampung pinjaman, ia
berenang mondar-mandir mengevakuasi warga. Lansia, orang dewasa, balita,
hingga bayi berusia dua bulan berhasil ia selamatkan dalam kondisi air
yang mencapai lebih dari empat meter dengan arus yang cukup deras.
Tenaganya nyaris terkuras habis. Dalam kondisi kelelahan dan hampir pingsan, Giman mengaku sempat bersandar pada doa.
“Waktu itu rasanya mau pingsan. Tapi saya minta pertolongan sama Allah, ‘Ya Allah, beri aku kekuatan.’ Dari situ semangat saya muncul lagi,” kenangnya.
Aksi
penyelamatan itu berlangsung berjam-jam. Giman berenang bolak-balik
seorang diri, mengevakuasi warga dari rumah-rumah yang hampir hanyut
hingga seng tempat berlindung warga mulai bergoyang diterjang arus dan
puing.
Meski banyak rumah warga, termasuk rumahnya sendiri,
mengalami kerusakan parah akibat banjir, Giman mengaku tak
mempermasalahkannya. Baginya, keselamatan nyawa adalah yang utama.
“Perasaan saya satu, senang sekali melihat mereka selamat. Walaupun kondisi rumah rusak parah,” katanya.
Ia
mengaku lebih bahagia karena bukan hanya keluarganya yang selamat,
tetapi juga puluhan warga yang berhasil dievakuasi dari amukan banjir.
Soal kerusakan rumah dan harta benda, Giman menilai itu sebagai bagian
dari bencana yang harus diterima bersama.
“Saya juga tidak tega melihat kondisi itu. Tapi mau bagaimana lagi, ini memang bencana,” ujarnya.
Tindakan
Sertu Giman kemudian menjadi perhatian publik setelah videonya beredar
luas di media sosial. Dengan peralatan seadanya, ia tercatat berhasil
menyelamatkan sekitar 20 orang, mulai dari tetangga, bayi, balita,
hingga lansia. Rill/Red
Personel TNI di Aceh Tamiang Sertu Giman Lega Bisa Selamatkan Warga Meski Rumah Hancur
Lk
Font size:
12px
Baca juga:

0Komentar