Jakarta — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan siswa-siswi sekolah dan madrasah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dapat kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas pada pekan kedua Januari 2026.
Target tersebut dinilai realistis mengingat BNPB saat ini tengah melakukan pembersihan sejumlah fasilitas pendidikan di ketiga provinsi tersebut yang tertimbun lumpur dan material sisa banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Abdul Muhari mengatakan, target ini disesuaikan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar semester genap yang umumnya berlangsung pada pekan kedua Januari.
“Nanti di minggu pertama bulan Januari beberapa fasilitas pendidikan yang sebelumnya mungkin terdampak lumpur dan lain-lain ini sudah bisa kembali difungsikan,” jelas Abdul dalam konferensi pers, Minggu (28/12).
Namun demikian, BNPB beserta unsur pemerintah lainnya juga menyiapkan beberapa tenda darurat untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Tenda-tenda tersebut hanya digunakan khusus bagi sekolah atau madrasah yang memiliki tingkat kerusakan berat yang masih membutuhkan perbaikan lanjutan.
“Nanti proses belajar mengajar akan kita lakukan di tenda-tenda sementara,” tambahnya.
Menurut data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah per 19 Desember 2025, banjir bandang dan longsor pada akhir November lalu telah merusak 3.274 fasilitas pendidikan dan 6.431 ruang kelas yang tersebar di tiga provinsi terdampak. Angka tersebut meliputi fasilitas pendidikan yang melayani jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan nonformal.
Tak hanya kerusakan infrastruktur, bencana juga berdampak langsung terhadap 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan.
Meskipun demikian, pemerintah bergerak cepat untuk memulihkan seluruh sekolah terdampak agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
Kamis lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan bahwa kesiapan operasional sekolah di Sumatera Barat dan Sumatera Utara telah mendekati 90 persen, sementara di Aceh mencapai sekitar 65 persen. Rill/Red

0Komentar